Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank BTPN Tbk tengah memetakan potensi pembiayaan proyek pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan atau disebut segmen green finance di wilayah Jawa Timur.
Regional Head BTPN Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, Aida Belina Tenando mengatakan saat ini BTPN tengah melirik sejumlah proyek hijau di Jatim yang berpotensi untuk dikucuri dana kredit korporasi.
"Di Jatim kami sedang melakukan analisa dan mapping secara menyeluruh, dan nanti akan kami konsolidasikan ke tingkat nasional,” ujarnya dalam media gathering, Rabu (8/2/2023).
Dia mengatakan besarnya potensi pasar dari berbagai segmen, termasuk green finance di Jatim ini juga berseiring dengan jumlah layanan yang disiapkan BTPN. Saat ini ada sebanyak 46 cabang di Jatim, sebanyak 22 cabang berada di Surabaya dan sisanya tersebar.
“Begitu juga dengan jumlah nasabah kami yang terus meningkat. Per September 2022 secara nasional jumlah nasabah total mencapai 12,4 juta nasabah, dan khusus di Jatim, Bali, Nusra ada sebanyak 163.000 nasabah,” imbuhnya.
Executive VP Communications and Daya Head Bank BTPN, Andrie Darusman mengatakan sejak merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada 2019, BTPN sekarang tidak hanya fokus pada pembiayaan pensiun dan ritel, tetapi sudah serius menggarap segmen korporasi, utamanya sektor usaha berkelanjutan atau proyek green finance.
Baca Juga
“Ini merupakan komitmen kami untuk mendukung program pemerintah maupun global yang perhatian terhadap isu lingkungan,” ujarnya.
Adapun per September 2022, BTPN telah menyalurkan kredit total mencapai Rp155,43 triliun. Sebanyak Rp102,82 triliun merupakan penyaluran kredit korporasi.
Sedangkan pembiayaan pensiun tercatat sebesar Rp28,58 triliun, disusul kredit untuk UMKM sebesar Rp10,34 triliun dan pembiayaan ritel diluar pensiunan mencapai Rp820 miliar.
Dari total pembiayaan korporasi itu, pembiayaan green finance telah mencapai Rp6,7 triliun, yang terdiri proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) Rp1,97 triliun dan sumber daya alam hayati dan lahan berkelanjutan sebesar Rp3,1 triliun. Selain itu juga ada pembiayaan transportasi ramah lingkungan sebesar Rp340 miliar, serta properti hijau Rp760 miliar.
“Salah satu proyek EBT yang kita garap pembiayaannya adalah pembangunan Waduk Cirata sebesar Rp1,4 triliun. Keterlibatan kami dalam proyek tersebut merupakan komitmen BTPN dalam membantu PLN untuk melakukan transformasi energi. Untuk tahun ini kami berharap pembiayaan green finance bisa lebih baik dari tahuh lalu,” ujar Andrie.