Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Diharapkan Bantu Pengembangan Ekosistem KEK Singhasari

Malang telah memposisikan diri untuk mengembangkan ekosistem digital dan ekonomi kreatif.
Anggota Komisi XI DPR, Andreas Eddy Susetyo (paling kiri), bersama Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi (dua dari kanan), saat melakukan kunjungan kerja ke KEK Singhasari, Jumat (21/6/2024)./Istimewa
Anggota Komisi XI DPR, Andreas Eddy Susetyo (paling kiri), bersama Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi (dua dari kanan), saat melakukan kunjungan kerja ke KEK Singhasari, Jumat (21/6/2024)./Istimewa

Bisnis.com, MALANG — Kehadiran OJK diharapkan dapat membantu pengembangan ekosistem dari KEK Singhasari melalui business matchmaking dengan industri khususnya di sektor jasa keuangan.

Harapan itu disampaikan Anggota Komisi XI DPR, Andreas Eddy Susetyo, dalam kunjungan ke KEK Singhasari, akhir pekan lalu.

“Malang telah memposisikan diri untuk mengembangkan ekosistem digital dan ekonomi kreatif,” dalam keterangan resminya, Senin (24/6/2024).

Oleh karena itulah, dia ingin memperoleh gambaran mengenai tantangan pengembangan industri kreatif di KEK Singhasari dan turut memberikan solusi dalam memenuhi kebutuhan dan tantangan tersebut. 

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi, menegaskan  kunjungan ke KEK kali ini bertujuan untuk menggali potensi sinergi dan kolaborasi ke depan antara KEK Singhasari dengan OJK dan industri jasa keuangan khususnya inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK). 

Selain itu, kata dia, OJK bermaksud memotret kebutuhan dari KEK Singhasari yang masuk dalam roadmap pengembangan peningkatan peran KEK Singhasari ke depan.

Dia  juga memperkenalkan dua asosiasi Fintech yang telah ditunjuk oleh OJK yaitu AFTECH dan AFSI, agar dapat juga melihat peluang kerjasama pengembangan bisnis antara KEK Singhasari dan fintech. 

Dia berharap, OJK bersama asosiasi dapat melakukan pendalaman dan tindaklanjut terhadap informasi yang diperoleh pada kunjungan ini.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kec. Singosari, Kab. Malang, Jawa Timur dinilai layak menjadi benchmark digitalisasi ekonomi karena kawasan tersebut difokuskan pada pengembanganpendidikan, pariwisata, dan ekonomi digital. 

Pembangunan berbasis kawasan yang dilakukan oleh pemerintah sudah tepat. “Kebijakan ini mendorong pemerataan ekonomi melalui pengembangan pusat pertumbuhan baru dengan fokus pada industrialisasi (manufaktur dan jasa) sehingga akan menciptakan lapangan kerja baru dan menyerap angkatan kerja seiring dengan bonus demografi yang menyediakan angkatan kerja melimpah,” ujarnya.

Salah satu kebijakan strategispengembangan Kawasan, yakni KEK Singhasari yang difokuskan pengembangan pariwisata dan ekonomi digital. Sampai sejauh ini KEK Singhasari telah mampu menghimpun investasi sekitar Rp960 miliar pada sektor pariwisata 85 lokasi wisata dan startup, ada 20 start up.

Kawasan ini, kata dia, memiliki perkembangan yang cukup signifikan, kemajuan Pembangunan infrastruktur sudah mencapai 94%. Selain itu, KEK juga menjadi pusat sertifikasi profesi di berbagai sektor digital seperti animasi,desain, IT, termasuk pariwisata, dan pertanian berbasis IT dan AI.

Menurut dia, dalam perjalanannya KE Singhasari telah berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi dalam dan luar negeri, dunia usaha, maupun investor luar negeri. Tidak hanya itu, kolaborasi juga dilakukan dengan SMK dan berbagai desa dengan tujuan pariwisata tematik. Hal ini menjadi sebuah kemajuan yang cukup signifikan untuk menuju pusat digitalisasi ekonomi di Indonesia. 

“Kolaborasi dengan berbagai pihak,khususnya pemerintah di Malang Raya maupun Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS)harus terus disinergikan, sehingga KEK akan menjadi motor pusat pertumbuhan di kedua wilayah tersebut,” kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu. (K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper