Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Daya Beli dan Stabilitas Harga, Kunci Jaga Perekonomian Malang Raya

Stabilisasi harga pangan juga menjadi salah satu kunci di dalam menjaga stabilisasi perekonomian daerah.
Aktivitas jual beli kebutuhan pokok di Pasar Minggu./Bisnis-Nurul Hidayat.
Aktivitas jual beli kebutuhan pokok di Pasar Minggu./Bisnis-Nurul Hidayat.

Bisnis.com, MALANG — Menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas harga, terutama bahan-bahan kebutuhan pangan, menjadi kunci untuk menjaga stabilitas perekonomian Malang Raya, terutama menghadapi Pilkada serentak.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Prof Candra Fajri Ananda, mengatakan pada 2023, Kota Batu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,19%, Kota Malang 6,07%, dan Kabupaten Malang 5%. “Pemulihan sektor pariwisata menjadi daya ungkit akselerasi pertumbuhan ekonomi di Malang Raya,” katanya pada Podcast ISEI Malang, Senin (22/7/2024). 

Dalam menjaga stabilisasi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, kata dia, maka prioritasnya adalah menjaga daya beli masyarakat karena konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 66% pada PDRB Malang Raya. 

Selain itu, menjaga stabilisasi harga pangan juga menjadi salah satu kunci di dalam menjaga stabilisasi perekonomian daerah. Pilkada yang damai akan memberikan dampak positif bagi perkonomian Malang raya, dengan motor sektor pariwisata.

Terkait perubahan geopolitik global, dia menilai, akan berdampak pada perekonomian nasional dan daerah melalui transmisi perdagangan internasional (ekspor-impor). 

Di tingkat daerah, produk industri maupun UMKM dapat terpengaruh perubahan geopolitik, baik untuk sumber bahan baku impor maupun pasar produk ekspor. 

Selain itu, menurutnya, merapatnya perekonomian nasional pada Tiongkok dapat berdampak pada semakin membanjirnya produk Tiongkok dan mengancam daya saing produk lokal. 

Terkait agar UMKM dapat tahan terhadap perubahan tersebut, kata dia, salah satu kunci resiliensi UMKM ke depan adalah dengan penguatan standarisasi produk yang diwujudkan dengan sertifikasi produk dari berbagai lembaga, seperti kesehatan (depkes/BPOM) maupun MUI (sertifikasi halal).

“Ekonomi kreatif dan digitalisasi pemasaran akan memainkan peran penting dalam pengembangan UMKM ke depan. Kolaborasi berbagai stakeholder, komunitas, pengembangan inkubasi bisnis, creative hub, dan semua pihak akan memperkuat daya saing UMKM ke depan,” kata Candra yang juga Anggota Badan Supervisi OJK itu.

Lebih dari 90% UMKM di Malang Raya, menurtunya,  bergerak  di bidang food and beverage (F&B). Di sisi lain, gen Z dan ekonomi kreatif harus terus dipacu untuk melahirkan wirausahawan baru.

Terkait peran investasi asing dalam memperkuat perekonomian Malang Raya, dan langkah yang bisa diambil untuk menarik lebih banyak investasi, dia menilai, dari data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu capaian angka investasi pada Triwulan I Tahun 2024 sudah mencapai Rp437,5 miliar.  

Dari investasi tersebut penanaman modal asing sebesar Rp35,2 miliar atau 8,1%. Penanaman modal asing tertinggi dari sektor kesehatan sebesar Rp24,3 miliar atau 68% dan sektor pariwisata Rp10,9 miliar atau sebesar 3%.

Di Kabupaten Malang terdapat 54 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), data tahun 2021 menunjukkan bahwa PMA di Kabupaten Malang mencapai Rp 8,5 Triliun.

Di Kota Malang PMA tahun 2023 tercatat di angka Rp 172 miliar atau sekitar 8% dari total investasi di Kota Malang.

Menurutnya, daya saing tata Kelola (termasuk perizinan) menjadi salah satu daya tarik investasi dan integrasi harus dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, insentif fiskal maupun promosi investasi harus terus dilakukan berkolaborasi dengan konjen maupun kantor perwakilan dagang. Sektor pertanian, industri, dan pariwisata perlu branding lebih kuat untuk menarik investasi asing.

“Malang raya dengan potensi pertanian, pariwisata, industri dan jasa akan terus bersaing dengan greater Surabaya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Kerja sama antar daerah menjadi kunci pembangunan yang berkelanjutan,” kata Candra yang juga Stafsus Menteri Keuangan itu.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper