Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) mengungkapkan, target penyerapan garam produksi dalam negeri oleh sektor Industri Pengolahan Garam atau IPG pada 2024 dan 2025 mengalami peningkatan.
Plt. Direktur Jenderal IKFT Kemenperin Reni Yanita mengatakan bahwa total rencana penyerapan mencapai 768.285,42 ton untuk 2024 dan 775. 702,39 ton untuk 2025.
"Jadi terdapat peningkatan untuk rencana penyerapan, harapannya sudah banyak industri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh industri," ujar Reni di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Reni menjelaskan, Indonesia sendiri telah mampu memasok sebagian besar sektor industri dengan bahan baku garam yang memenuhi ketentuan spesifikasi.
Bahkan kini, Indonesia telah memiliki empat produsen bahan baku garam spesifikasi farmasi. Seluruh kegiatan produksi bahan baku garam industri tersebut sepenuhnya menggunakan garam yang dipanen di dalam negeri.
Total penyerapan garam produksi dalam negeri yang telah dilakukan oleh sektor Industri Pengolahan Garam (IPG) pada 2023 mencapai 577.925 ton.
Baca Juga
Garam yang diserap tersebut terdiri atas tiga jenis kualitas yaitu : K1, K2 dan K3 yang berasal dari seluruh Koperasi Petambak Garam Nasional (KPGN) yang tersebar di beberapa daerah yakni Jawa Barat yang terdiri atas Cirebon, Indramayu dan Karawang.
Kemudian Jawa Tengah yang terdiri atas Brebes, Rembang, Boyolali, dan Pati. Lalu Jawa Timur yang terdiri atas Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kalianget dan Surabaya.
Sulawesi Selatan yang terdiri atas Takalar dan Jeneponto, dan Nusa Tenggara Timur yang terdiri atas Nagekeo dan Kupang.
Sementara itu, total penyerapan garam farmasi dalam negeri yang telah dilakukan oleh Industri farmasi pada 2023 mencapai 29,01 ton yang digunakan sebagai bahan baku produk farmasi.