Bisnis.com, LUMAJANG - Program swasembada gula, beras dan jagung ditargetkan bisa terwujud sebelum 2028.
Menteri Koordinataor Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan jika kinerja sejumlah kementerian terkait bisa kompak maka swasembada pangan bisa diraih sebelum 2028. Beberapa langkah yang dijalankan antara lain optimalisasi lahan yang ada, pemanfaatan teknologi dan alat seperti drone lalu mengganti cangkul dengan mesin, penggunaan bibit varietas unggul yang lebih bagus dari sebelumnya. Adapula pengembangan lahan baru seperti di Merauke sebanyak 16.000 hektare.
"Khusus gula, tahun lalu produksi 2,2 juta ton dan tahun ini mencapai 2,4 juta ton, kurang 800.000 dari target," kata Zulkifli Hasan seusai kick off Program (Manis) Menuju Swasembada Gula Nasional yang diinisiasi oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) di Lumajang, Rabu (20/11/2024).
Menanggapi kesiapan swasembada gula sebelum 2028, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi mengatakan itu bukan sesuatu yang sulit, selama program diakselerasikan.
"Program tersebut antara lain intensifikasi platform Etera (ekosistem tebu rakyat) lalu kolaborasi antarinstansi seperti perbankan, Pupuk Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan juga sudah support, ini yang akan mempercepat pencapaian swasembada gula," jelasnya.
Target produksi SGN tahun lalu 750.000 ton dan pada 2024 target naik 100.000 ton, serta pada 2025 naik 150.000 ton sehingga target produksi bisa mencapai 1 juta ton gula. Sedangkan pada 2028 kontribusi SGN diharapkan 1,48 juta sampai dengan 1,5 juta ton dan itu sudah swasembada.
Baca Juga
Lahan pertanaman tebu SGN saat ini 180.000 hektare dan pada 2028 sebanyak 227.000 hektare. "Khusus di SGN kita akan optimalisasi area yang saat ini menjadi HGU PTPN," tuturnya.