Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerimaan APBN di Jatim Rp211,64 Triliun per Oktober 2024

Realisasi itu berasal dari penerimaan perpajakan Rp204,88 triliun yakni 72,62% dari target dan PNBP Rp6,75 triliun yakni 122,63% dari target Rp5,5 triliun.
Petugas melayani warga membayar pajak kendaraan bermotor di Samsat Surabaya Utara, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/11/2024)./Antara-Didik Suhartono.
Petugas melayani warga membayar pajak kendaraan bermotor di Samsat Surabaya Utara, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/11/2024)./Antara-Didik Suhartono.

Bisnis.com, SURABAYA - Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur mencatat realisasi penerimaan APBN regional hingga Oktober 2024 mencapai Rp211,64 triliun atau 73,58% dari target sebesar Rp287,6 triliun.

“Realisasi pendapatan negara mencapai Rp211,64 triliun,” kata Kakanwil DJP Jawa Timur I Sigit Danang Joyo dalam keterangan di Surabaya, Selasa (26/11/2024).

Sigit menyebutkan realisasi itu berasal dari penerimaan perpajakan yang sebesar Rp204,88 triliun yakni 72,62% dari target dan PNBP mencapai Rp6,75 triliun yakni 122,63% dari target Rp5,5 triliun.

Penerimaan perpajakan disumbang oleh penerimaan pajak sebesar Rp96,96 triliun yang merupakan 74,51% dari target dan penerimaan Kepabeanan dan Cukai Ditjen Bea Cukai sebesar Rp107,93 triliun yang merupakan 71,01% dari target.

Penerimaan pajak Rp96,96 triliun yang tumbuh 7,79% tersebut salah satunya didorong oleh PPN dan PPnBM yang sudah menunjukkan tren pertumbuhan positif sejak 2022 sebagai pemulihan aktivitas ekonomi.

Kinerja penerimaan pajak yang sangat baik sampai Oktober 2024 turut dipengaruhi tren peningkatan harga komoditas, kenaikan tarif PPN, penundaan pembayaran PBB 2023 karena pengajuan pengurangan sanksi administrasi, dan kenaikan pada beberapa sektor pajak.

Untuk penerimaan kepabeanan dan cukai terealisasi sebesar Rp107,93 triliun tumbuh 2,21% (yoy) didorong pertumbuhan penerimaan Bea Masuk yang tumbuh 12,2% karena peningkatan impor dan kenaikan tarif efektif pada Oktober, serta penguatan nilai tukar dolar terhadap rupiah.

“Penerimaan Cukai yang terealiasi sebesar Rp102,33 triliun juga tumbuh 1,77 persen (yoy),” kata Sigit.

Di sisi lain, penerimaan bea keluar sebesar Rp99,24 miliar terkontraksi 28,3% (yoy) yakni dipengaruhi oleh harga referensi CPO yang masih rendah dan turunnya netto ekspor barang kena Bea Keluar.

Selain penerimaan tersebut, DJBC Jatim juga memungut pajak rokok yang terealisasi sebesar Rp10,1 triliun dan dana sawit sebesar Rp597 miliar sampai akhir Oktober 2024.

Sementara untuk realisasi PNBP sampai Oktober 2024 sebesar Rp6,75 triliun atau 122,63% dari target yaitu terdiri dari PNBP BLU sebesar Rp3,34 triliun atau 107,47% dari target dan PNBP Lainnya sebesar Rp3,4 triliun atau 142,35% dari target.

Dari pengelolaan aset, realisasi dari lelang, PNBP Pengelolaan BMN, dan Piutang Negara sampai Oktober 2024 meliputi realisasi pokok lelang Rp4,13 triliun atau 96,55% dari target serta PNBP Lelang sebesar Rp94,87 miliar atau 84,18% dari target miliar.

Kemudian, realisasi PNBP Pengurusan Piutang Negara Rp391,37 juta atau 182,88% dari target Rp214 juta dan PNBP Aset sebesar Rp138 miliar atau 124,43% dari target Rp110,91 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper