Bisnis.com, SURABAYA - PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terus menguatkan komitmennya dalam menyediakan akses pekerja terhadap pekerjaan layak yang berdampak positif dan berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan pekerja.
MDKA secara konsisten memfasilitasi pelatihan strategis bagi pekerja lokal dan umum. Pelatihan tersebut antara lain pelatihan Talent Development Program (TDP) dan Mining Apprentice Program (MAP).
MDKA berperan aktif dalam memegang prinsip kesetaraan hak maupun gender, sebagai bentuk dukungan pada Sustainable Development Goals (SDG’s) pada poin ke 3, 4,5 dan 8 yakni; kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender serta pekerjaan layak.
Sebagai contoh, Pani Gold Project (PGP), entitas anak perusahaan MDKA di Provinsi Gorontalo, menggelar pelatihan bagi pekerja lokal bertajuk Talent Development Program (TDP).
Kegiatan ini bertujuan memfasilitasi pekerja untuk dilatih dan ditingkatkan kompetensinya agar memiliki daya saing baik dari aspek pengetahuan, keterampilan serta keselamatan kerja.
Program pengembangan ini diklaim memberikan nilai tambah bagi tenaga kerja lokal di sekitar perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta meningkatkan perekonomian daerah.
Baca Juga
Adi Firdaus, Manager Human Resources Pani Gold Project, menjelaskan bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal harus sejalan dengan peningkatan kompetensi yang memadai, sehingga para pekerja lokal dapat bersaing secara setara dengan pekerja lainnya.
"Semua pekerja mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang, namun tentunya harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan," ujar Adi Firdaus dalam rilis resmi yang diterima Bisnis, Jumat (31/1/2025).
Senada dengan PGP, PT Batutua Kharisma Permai/PT Batutua Tembaga Raya (PT BKP-BTR), anak usaha MDKA yang mengoperasikan Tambang Tembaga Wetar di Maluku Barat Daya, juga membuat rangkaian pelatihan strategis bagi pekerja lokal yakni Mining Apprentice Program (MAP).
Sejak 2021, MAP telah berjalan dalam beberapa batch. Pada tahap awal, program ini ditujukan bagi perempuan dari Desa Lurang dan Uhak yang berada di sekitar lokasi tambang BKP-BTR, kemudian diperluas ke desa-desa lainnya di Wetar.
Saat ini peserta program juga datang dari pulau-pulau lain di Maluku. Program ini telah menghasilkan 120 orang operator perempuan yang berperan dalam operasi Tambang Tembaga Wetar, yang menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung keberagaman dan inklusivitas di grup Merdeka.
Hal serupa juga dilakukan di PT Bumi Suksesindo (BSI) yang mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit. Program Female Green Operator dilaksanakan untuk melatih perempuan untuk mengoperasikan alat berat.
Lulusan dari program ini akan diangkat menjadi karyawan tetap sebagai operator Articulated Dump Truck (ADT). Program tersebut khusus menyasar warga lingkar tambang atau Ring 1 Kecamatan Pesanggaran
Selain itu, BSI juga menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang berfokus pada delapan pilar kehidupan masyarakat antara lain; pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan, kelembagaan komunitas, dan infrastruktur.
Head of Corporate Communication MDKA, Tom Malik, menyampaikan kegiatan pengembangan kapasitas pekerja harus dibarengi dengan prinsip kesetaraan hak dan gender serta peningkatan aspek K3, agar kompetensi karir pekerja dapat terakomodir secara komprehensif.
"Aspek keselamatan dan kesehatan serta produktivitas adalah tiga prioritas tertinggi di sebuah operasi tambang," jelasnya.
Tom mengatakan MDKA dan seluruh anak usaha meyakini kinerja keselamatan dan kesehatan yang baik tidak terpisahkan produktivitas yang prima.
"Rangkaian pelatihan ini merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas karyawan sekaligus mencerminkan dukungan MDKA terhadap pencapaian Sustainable Development Goals,” tuturnya.
MDKA menempatkan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam operasionalnya. Komitmen ini tercermin dari pencapaian luar biasa di area tambang perusahaan yang telah mencapai lebih dari 14 juta jam kerja tanpa Lost Time Injury (LTI).
"Pada akhir tahun 2024 lalu, MDKA kembali mendapatkan peringkat rating “A” yang dinilai secara independen oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI)," ujar Tom Malik.
Tom menjelaskan pencapaian ini menempatkan MDKA menjadi satu-satunya perusahaan pertambangan Indonesia yang mendapat peringkat “A” pada industri logam dan pertambangan di dalam sub-industri logam dan pertambangan terdiversifikasi.
Rating ini mencerminkan komitmen MDKA dalam melaksanakan kegiatan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan, serta memberikan dampak positif pada ekonomi, lingkungan, karyawan dan masyarakat lokal.