WSBP Optimis Suplai Produk Tol Probowangi Paket 3 Tuntas Akhir 2025

WSBP optimis menyelesaikan suplai beton untuk proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3 hingga Desember 2025. Proyek ini menghubungkan Surabaya-Malang-Banyuwangi, mendukung pariwisata dan ekonomi lokal.
Proyek Probolinggo-Banyuwangi Paket 3. Kepala Divisi Readymix & Quarry WSBP, Handoko Budi Nugroho (kiri), Direktur Operasi WSBP, Itung Prasaja (tengah) dan Manajer Batching Plant WSBP Proban, Arif Budiono (kanan)
Proyek Probolinggo-Banyuwangi Paket 3. Kepala Divisi Readymix & Quarry WSBP, Handoko Budi Nugroho (kiri), Direktur Operasi WSBP, Itung Prasaja (tengah) dan Manajer Batching Plant WSBP Proban, Arif Budiono (kanan)
Ringkasan Berita
  • PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) menargetkan penyelesaian suplai produk beton untuk proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3 pada akhir Desember 2025, dengan progres suplai saat ini mencapai 70%-100% untuk berbagai produk seperti readymix, spun pile, square pile, dan PC-I Girder.
  • WSBP mendukung proyek ini dengan Batching Plant Proban di Situbondo yang menggunakan material lokal dan tenaga kerja lokal, sejalan dengan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
  • WSBP telah memperoleh Green Label Indonesia untuk Batching Plant Pegangsaan, menunjukkan komitmen terhadap produk ramah lingkungan dan meningkatkan daya saing dalam proyek strategis, termasuk proyek LRT Jakarta Fase 1B.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, SITUBONDO - PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) optimistis suplai produk ke proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) paket 3 akan tuntas sampai akhir Desember 2025.

Kepala Divisi Readymix & Quarry WSBP, Handoko Budi Nugroho, mengatakan untuk produk yang dipasok WSBP, yakni readymix 88,631m3, spun pile 65 batang, square pile 3.810 batang, dan PC-I Girder 84 batang.

“Proyek jalan tol Probolinggo - Banyuwangi Paket 3 ini memiliki panjang 25 km, Waskita mendapatkan porsi sebanyak 5,8 km, sedangkan sisanya dikerjakan oleh PP sepanjang 13,1 km dan WIKA sepanjang 6,7 km. Target selesai suplai Desember 2025. Pada ruas yang dikerjakan Waskita, WSBP turut berperan dengan menyuplai berbagai produk beton precast dan beton readymix sebagai material pembangunan,” kata Handoko saat Media Gathering & Media Site Visit ke Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3, Situbondo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, di Probolinggo, Kamis (7/8/2025).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan progres suplai produk jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi paket 3 hingga saat ini telah mencapai sekitar 70%-100%. Perinciannya yakni readymix 74,8%, spun pile 100%, square pile100%, dan PC-I Girder 100%.

Guna mendukung kelancaran suplai bahan dan melayani penuh proyek jalan Tol Probowangi Paket 3, WSBP memiliki Batching Plant Proban Banyuglugur Situbondo. Di Batching Plant Proban seluas ±10.186 m², lanjut Handoko, didukung 10 unit truck mixer, 7 dump truck, 2 wheel loader. Seluruh proses produksi sangat ketat dengan quality control di seluruh tahapan. Bahkan WSBP menggunakan material lokal seperti semen, pasir, agregat serta tenaga kerja lokal di lokasi Batching Plant Proban dan proyek. “Ini bentuk dukungan WSBP terhadap Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN),”ujarnya.

Proyek Jalan Tol Probowangi Paket 3 nantinya akan menghubungkan tiga kota besar di Jawa Timur yakni Surabaya-Malang-Banyuwangi. Selain itu, akan mempercepat akses menuju kawasan wisata seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Alas Purwo serta mendukung jalur lintas selatan Pulau Jawa (Merak-Banyuwangi) serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi lokal.

Handoko menambahkan WSBP telah memperoleh Green Label Indonesia dari Green Product Council Indonesia (GPCI), untuk Batching Plant WSBP Pegangsaan.  Ini menunjukkan bahwa WSBP mampu meningkatkan kredibilitas produk di pasar nasional maupun internasional, memberikan informasi lingkungan yang objektif dan terpercaya kepada konsumen, mendorong transformasi industri di WSBP menuju pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dan meningkatkan daya saing WSBP dalam proyek-proyek strategis, khususnya menerapkan prinsip green procurement di sektor pemerintah maupun swasta.

“Batching Plant WSBP Pegangsaan telah mendapatkan sertifikasi Green Label Indonesia, sehingga proyek yang menggunakan produk dari Batching Plant WSBP Pegangsaan sudah termasuk proyek green. Salah satu proyek yang menggunakan produk Beton Readymix dari Batching Plant WSBP Pegangsaan adalah LRT Jakarta Fase 1B: Velodrome-Manggarai,”tambah Handoko.

Pada kesempatan yang sama,  Direktur Operasi WSBP, Itung Prasaja, menjelaskan bahwa hingga pertengahan tahun 2025, WSBP memiliki Nilai Kontrak Dikelola (NKD) Rp1,76 triliun. NKD tersebut berasal dari lini bisnis Precast Rp826 miliar (47 persen); lini bisnis Readymix dan Quarry mencapai Rp506 miliar (29 persen); dan lini bisnis Jasa Kontruksi Rp418 miliar (23 persen).

Itung menjelaskan masing-masing lini bisnis tersebut memiliki produk terlaris yakni Precast (Spun Pile dan Girder); Readymix & Quarry  (Readymix : K350, FC 45, dan Mortar Foam); Jasa Konstruksi dengan proyek terbesar Container Yard Batu Ampar (Batam), Gedung UNIPI PERSIS Bandung dan Gedung UNIPI PERSIS Bandung. Sedangkan NKD untuk Lini Bisnis Sewa Alat Berat mencapai Rp9 miliar (1 persen) dengan produk terlaris berupa Truk Mixer dan Truk Trailer.

Lebih rinci, Itung memaparkan kinerja Lini Bisnis Beton Readymix WSBP di mana Nilai Kontrak Baru (NKB) Beton Readymix hingga pertengahan 2025 sudah mencapai Rp128,9 miliar. “NKB Beton Readymix ini  berkontribusi 24 persen terhadap total NKB WSBP. Beton Readymix dari WSBP ini menyuplai banyak Proyek Strategis Nasional (PSN), beberapa diantaranya, LRT Jakarta Fase 1B; Velodrome-Manggarai; Jalan Tol IKN Seksi 3B-2; Segmen KKT Kariangau-SP. Tempadung; Gedung dan Kawasan Gereja Basilika Santo Fransiskus Xaverius; Jalan Tol Palembang-Betung Seksi 1 dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3 yang kita kunjungi ini,”ungkapnya.

Sedangkan Kontrak Baru WSBP berdasarkan segmen pelanggan, Itung menyebutkan, memang masih didominasi dari BUMN, swasta dan pemerintah, sisanya dari Waskita Group. Ini bisa dilihat dalam 2 tahun sebelumnya hingga semester I tahun 2025. Pada 2023, komposisi kontrak baru WSBP dari segmen BUMN, swasta dan pemerintah mencapai 81 persen dari nilai kontrak Rp1,74 triliun. Pada 2024, mencapai 63 persen dari nilai kontrak Rp2,37 triliun. Dan semester I tahun 2025 mencapai 73 persen dari nilai kontrak Rp0,47 triliun.

Itung menambahkan, WSBP melakukan inovasi beton readymix, yakni menggunakan teknologi produk inovatif seperti fastcrete yang merupakan beton cepat kering yang digunakan untuk perbaikan maupun pembuatan konstruksi perkerasan jalan. Selain itu, WSBP juga menggunakan teknologi mortar foam atau pengganti timbunan tanah atau sub base yang biasanya dipakai tanpa memerlukan lahan yang lebar karena dapat dibangun tegak dan tidak memerlukan dinding penahan serta tidak perlu alat pemadat karena dapat memadat dengan sendirinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto