Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat hunian hotel di Kota Malang diproyeksikan mencapai 70%-80% pada libur Lebaran tahun ini.
Ketua BPC PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki, mengatakan angka itu sama dengan tingkat hunian hotel pada libur Lebaran tahun lalu.
“Kami optimistis bisa mencapai angka itu,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025).
Optimisme itu, kata dia, didasarkan pada fakta pemerintah masih banyak melaksanakan proram mudik gratis. Dengan begitu, maka mendorong orang untuk melakukan mudik sehingga membutuhkan hotel di tempat tujuan.
Faktor lain, terkait dengan libur panjang Lebaran karena berdekatan dengan kegiatan libur Nyepi.
Terkait hunian pada pekan pertama Lebaran ini, kata dia, angkanya di sekitar sar 20-40 %, sama seperti tahun lalu. Secara seasonal, pada Februari dan Maret memang termasuk low season bagi bisnis perhotelan. “Booking wisatawan masih normal,” ucapnya.
Baca Juga
Untuk menyiasati kondisi sepinya tingkat hunian hotel, kata Agoes, hotel-hotel menawarkan paket iftar atau buka puasa.
Paket-paket iftar tersebut, dia menilai, cukup positif direspon pasar. Kegiatan tersebut banyak dikunjungi masarakat.
“Ada tren warga Kota Malang memanfaatkan momen berbuka puasabersama kolega, teman kantor, dan keluarga di hotel-hotel,” ucapnya.
Peneliti Senior Pusat Peneltian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai usaha wisata dan perhotelan terkait erat dengan kebijakan libur seperti Idulfitri.
Ditengah kebijakan pemerintah dalam efisiensi anggaran yang dapat berdampak pada penurunan bisnis di akomodasi, perhotelan dan MICE, kata dia, momen liburan Lebaran memberikan suntikan kekuatan untuk menopang keberlansungan bisnis akomodasi dan perhotelan pada triwulan II-IV/2025.