Bisnis.com, MALANG — Universitas Brawijaya (UB) menjajaki kerja sama dengan Zhejiang Chinese Medical University (ZCMU), Hangzhou, Tiongkok, di bidang pengembangan obat tradisional dan riset genomic
Vice President ZCMU, Prof. Wu Chengliang, mengaskan ZCMU merupakan salah satu universitas kedokteran terbaik di China dibidang Chinese Traditional medicine (TCM).
ZCMU saat ini berada di peringkat 665 QS World University Rankings dan termasuk dalam 1000 besar THE World University Rankings, satu-satunya universitas kedokteran tradisional Tiongkok yang masuk dalam daftar, menunjukkan komitmen serius dalam pengembangan kedokteran integratif.
“ZCMU tidak hanya unggul dalam TCM tetapi juga kedokteran modern, sains, teknik, dan manajemen, serta memiliki lebih dari 10 platform riset internasional dan empat pusat Konfusius,” katanya saat menerima kunjungan Rektor UB, Prof Widodo, di Hangzhou, Tiongkok, Senin (14/4/2025).
Prof Widodo menegaskan, UB menawarkan beberapa inisiatif kerja sama, antara lain pembentukan laboratorium bersama untuk riset kedokteran tradisional dan human genomic.
Kemudian adapula inisiatif berupa peningkatan jumlah staf dan mahasiswa asing melalui skema pertukaran timbal balik, pencarian mitra untuk pendanaan penelitian bersama (matching fund), serta pengembangan program joint degree di bidang traditional medicine.
Baca Juga
Selain itu, kata dia, UB juga membuka peluang untuk program UB Stars, visiting lecturer, dan adjunct professor yang memungkinkan kolaborasi lebih dalam secara akademik dan riset.
“Kami menyambut baik usulan pembentukan laboratorium bersama. Ini akan menjadi dasar kuat untuk mengembangkan riset TCM dengan pendekatan ilmiah modern, termasuk integrasi riset genomik dan pengujian bahan obat tradisional lokal di Indonesia,” ujar Prof. Wu.
Prof. Widodo menyampaikan kesiapan UB dalam menyediakan ruang laboratorium dasar dan dukungan staf awal untuk pengembangan pusat ini.
Dia juga menekankan bahwa riset obat tradisional di UB selama ini lebih berfokus pada herbal lokal, namun belum memiliki penguatan dalam bidang TCM.
“Kami ingin mengundang 5–10 profesor ZCMU sebagai adjunct professor di UB, serta mengirimkan sebanyak 10–20 mahasiswa unggulan UB Star untuk belajar langsung di ZCMU,” kata Prof. Widodo, dalam keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).
Prof Wu menegaskan, ZCMU menyatakan ketertarikannya untuk mengirimkan tim guna melakukan asesmen terhadap fasilitas yang tersedia di UB, termasuk potensi sumber daya manusia, peralatan laboratorium, dan kesiapan regulasi. ZCMU juga terbuka untuk mengajukan pendanaan bersama dari pemerintah Indonesia dan Tiongkok untuk mendukung pembentukan laboratorium dan pusat riset kolaboratif tersebut.
Kerja sama ini, kata dia, diharapkan dapat melahirkan pusat riset unggulan dalam bidang pengembangan obat tradisional yang terintegrasi, mendukung pengembangan SDM melalui program pendidikan lanjut dan pelatihan klinis, serta memperkuat posisi Indonesia dan Tiongkok dalam inovasi kesehatan berbasis pengetahuan lokal dan teknologi modern.