Bisnis.com, MALANG — Optimisme konsumen di Malang tetap terjaga pada Mei, banyaknya hari libur mendorong kinerja pariwisata membaik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, mengatakan Survei Konsumen Bank Indonesia Malang pada Mei 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga pada level optimis (indeks >100).
"Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2025 tercatat sebesar 143,3, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 142,8," kata Febrina, Selasa (17/6/2025).
Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga tetap terjaga, tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 130,3 pada Mei 2025.
Meskipun, angka IKE saat ini sedikit terkoreksi dibandingkan dengan capaian April 2025 sebesar 133,2.
IKE Mei 2025 tetap terjaga positif bersumber dari indeks penghasilan saat ini yang tercatat 145,0, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 142,0.
Baca Juga
Sedangkan indeks ketersediaan lapangan kerja dan pembelian durable goods masing-masing termoderasi dari 116,5 dan 141,0 pada April 2025 menjadi 111,5 dan 134,5 pada Mei 2025.
Menurutnya, ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan juga terpantau masih tetap kuat.
Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Mei 2025 sebesar 156,2, meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 152,3.
Berdasarkan komponen pembentuk IEK, keseluruhan indeks berada pada level optimis. Indeks ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan pada Mei 2025 tercatat sebesar 168,5, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 163,0.
Adapun indeks ekspektasi konsumen terhadap kondisi kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja, masing-masing meningkat menjadi 153,0 dan 147,0 dari bulan sebelumnya sebesar 151,0 dan 143,0.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Wildan Syafitri, mengatakan salah satu sebab peningkatan ekspektasi konsumen di Malang pada Mei karena banyaknya hari libur sehingga menguntungkan perekonomian Kota Malang sebagai salah satu tujuan wisata.
Menurutnya, upaya pemerintah dengan peningkatan investasi juga dapat dirasakan oleh konsumen. Kondisi ini lebih baik dari ekspektasi nasional yang mengalami penurunan pada bulan yang sama.
"Namun perlu diwaspadai penurunan di masa mendatang akibat pengenaan pajak bagi UMKM sebesar 10%. Pengenaan dengan batas Rp15 juta perbulan ini cukup memberatkan UMKM sebagai sarana penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinan," kata Wildan yang juga Ketua ISEI Malang itu.
