Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim Perkuat Penjualan Produk Bancassurance

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) ingin meningkatkan kontribusi fee base come (pendapatan non bunga) mencapai 25% salah satunya dengan cara menjual produk asuransi kepada nasabahnya atau bancassurance.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk R. Soeroso memberikan penjelasan pada paparan kinerja semester I Tahun 2018, di Jakarta, Kamis ( 19/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk R. Soeroso memberikan penjelasan pada paparan kinerja semester I Tahun 2018, di Jakarta, Kamis ( 19/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) ingin meningkatkan kontribusi fee base come (pendapatan non bunga) mencapai 25% salah satunya dengan cara menjual produk asuransi kepada nasabahnya atau bancassurance.

Direktur Utama Bank Jatim, R. Soeroso mengatakan saat ini kontribusi fee base income masih sekitar 15%. Diharapkan melalui penjualan produk asuransi dari hasil kerja sama bancassurance bisa meningkatkan kontribusi fee base income dari total pendapatan.

"Bank Jatim membuka kerja sama seluas-luasnya dengan pihak asuransi, karena kerja sama bancassurance ini akan menjadi peluang kedua pihak baik pihak perbankan maupun perusahaan asuransi tersebut," katanya seusai penandatanganan kerja sama Bancassurance Equity Life - Bank Jatim, Senin (29/10/2018).

Dia menjelaskan, melalui bancassurance, pihak perbankan diuntungkan karena nasabah asuransi juga berpotensi menjadi nasabah Bank Jatim, serta sebaliknya nasabah bank juga berpotensi menjadi nasabah asuransi.

Soeroso mengungkapkan, hingga saat ini Bank Jatim sudah bekerja sama bancassurance dengan 3 perusahaan asuransi. Di antaranya adalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG dan yang terakhir dengan PT Equity Life Indonesia.

"Seperti Equity ini, dipilih sebagai mitra kerja sama karena tingkat solvabilitasnya pada 2016 mencapai 236,94% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban," jelasnya.

Soeroso melanjutkan, hal itu seusai dengan PM Keuangan No.53/PMK/10/2012 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi bahwa target solvabilitas paling rendah adalah 120% dari modal minimum berbasis risiko.

Adapun Bank Jatim mencatatkan realisasi penjualan premi bancassurance sejak 2017 hingga September 2018 yakni dengan Jiwasraya sudah mencapai Rp4,45 miliar sehingga Bank Jatim telah memperoleh fee base income dari bancassurance sekitar Rp53,4 juta.

Sedangkan penjualan asuransi Sinarmas pada periode tersebut sudah mencapai Rp14 miliar dan berhasil memperoleh fee base income sebesar Rp1,6 miliar.

"Sedangkan target fee base income dari Equity belum ditetapkan apakah target tersebut disamakan dengan target Sinarmas yakni Rp7 miliar per tahun," imbuhnya.

Menurut Direktur Marketing PT Equity Life Indonesia, Tania Chandra, pertumbuhan bancassurance dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat rerata 15% per tahun. Sedangkan penjualan asuransi melalui agensi, ritel dan komunitas, pertumbuhannya tidak sebesar bancassurance.

"Secara keseluruhan pembelian asuransi semuanya growing, tapi kami melihat 4 tahun terakhir pembelian asuransi jiwa mulai beralih ke bank. Sekarang orang mau beli asuransi bukan ke agensi tapi pergi bank," jelasnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper