Produksi Gula PTPN X Capai 221.711 Ton

Bisnis.com, SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menyebutkan produksi gula pada musim giling tahun ini sudah mencapai 221.711 ton dengan capaian rendemen dari seluruh PG rerata 7,85%.

Sekretaris Perusahaan dan Progam Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PTPN X, Suryanto mengatakan capaian rendemen tebu per 22 Agustus lalu tertinggi terjadi di PG Modjopanggong Tulungagung.

“Rendemen di PG Modjopanggong ini mampu mencapai 8,53%, tertinggi dari seluruh PG kami,” katanya kepada Bisnis, Selasa (27/8/2019).

Adapun PTPN X tahun ini menargetkan bisa memproduksi gula sebanyak 352.184 ton dari total tebu giling sebanyak 4,3 juta ton. Sebelumnya perseroan juga menargetkan bisa memperoleh rendemen tebu 8,15% dengan tingkat produktivitas rerata 75,92 ton/ha.

Sejalan dengan target produksi tebu dan sejumlah rencana bisnis lainnya, perseroan menargetkan bisa memeroleh laba Rp120,74 miliar tahun ini. Upaya untuk mengejar target kinerja tersebut dilakukan dengan memproduksi gula ritel dan pupuk bio-kompos.

Sejumlah 6 unit mesin baru telah beroperasi tahun ini di PG Pesantren Baru dan PG Gempolkrep dengan investasi Rp8,3 miliar. Unit baru itu bisa memproduksi gula ritel berkapasitas 25 pack per menit, sedangkan pupuk bio-kompos beroperasi di Bandungan Mojokerto dan Sumberlumbu Kediri dengan kapasitas masing-masing 20.000 ton/tahun.

Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan PG Gempolkrep merupakan pabrik gula dengan kapasitas produksi terbesar yakni 7.200 TCD atau berkontribusi 22% dari total produksinya, dan merupakan pabrik yang terintegrasi dengan pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara.

“PG Gempolkrep kemarin ini mendapatkan kunjungan dari Menteri Kantor Perdana Menteri Laos Alounkeo Kittikhoun dan Somboun Phongsavanh selaku Ketua Komite Pemagang Saham perusahaan minyak asal Laos Pongsavanh Group,” jelasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Laos tengah menjajaki peluang kerja sama dengan PTPN X mengingat Laos akan membangun pabrik gula dengan kapasitas 10.000 TCD, termasuk mengunjungi BUMN bidang agro lainnya.