Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meluncurkan tiga program unggulan guna memperkuat upaya pengendalian inflasi dan ketahanan pangan nasional.
Adapun tiga inovasi tersebut di antaranya program Digitalisasi dan Inovasi Budidaya Pertanian (Digdaya), Amankan Distribusi Pangan Strategis (Amukti), dan Pembiayaan Inklusif Pelaku Usaha Pangan (Palapa).
Ketiga program GNPIP Jatim akan diimplementasikan dalam sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) – Tim Percepatan Pengembangan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan kolaborasi BUMN Pangan-BUMD-BUMDes, untuk membentuk ekosistem yang mendukung efisiensi tata niaga pangan strategis melalui digitalisasi rantai pasok pangan.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan ketiga program tersebut dicanangkan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Timur dengan mengangkat tema sinergi dan inovasi untuk ketahanan pangan nasional melalui teknologi pertanian dan digitalisasi.
"GNPIP yang sudah berjalan sejak 2022 memberikan 3 pelajaran utama yang patut menjadi perhatian, yakni perlunya inovasi budi daya dan digitalisasi pertanian untuk peningkatan produktivitas pangan, distribusi pangan yang efisien dan akses pembiayaan pelaku usaha pangan serta pemanfaatan digitalisasi melihat kesiapan adopsi teknologi di Jawa," jelasnya dalam rilis, Jumat (17/3/2023).
Dia menjelaskan, program unggulan GNPIP yang dimplementasikan di Jatim di antaranya mencakup program digital farming pada 15 klaster padi, aneka cabai dan aneka bawang seluas 500 hektare, program 100 green house budi daya aneka cabai dan bawang, penggunaan pupuk organik dan agen hayati, bantuan alsintan dan saprotan untuk mendukung program mekanisasi pertanian pada 100 poktan serta kemandirian pangan dan replikasi infratani pada pesantren anggota Hebitren Jatim.
Selain itu, GNPIP Jatim juga mendorong kelancaran distribusi melalui program sembako murah bersama QRIS serta digitalisasi rantai pasok pangan dan fasilitasi distribusi dalam rangka operasi pasar komoditas pangan strategis.
Perluasan KAD juga dilakukan melalui kesepakatan 2 kerja sama perdagangan intra Jatim dan 8 kerja sama antar provinsi untuk komoditas beras, jagung, telur ayam, daging ayam ras.
"Dari sisi pembiayaan, GNPIP Jatim akan menggulirkan program pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Subsidi Bunga Pinjaman melalui Program Kredit Sejahtera (Prokesra) dan Program Kredit Pertanian Jatim," ujarnya.
Beberapa program telah dilakukan bersama, yakni 2.638 titik operasi pasar murah, 65 KAD, 75 Program Subsidi Ongkos Angkut, 2,39 juta polybag bibit cabai, serta pemberian alsintan dan saprotan di 45 KPwDN Bank Indonesia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung menekankan sejumlah tantangan dalam pengendalian inflasi 2023, khususnya yang berkaitan dengan perlunya peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi jalur distribusi pangan, serta pentingnya mewaspadai risiko cuaca buruk yang disebabkan oleh El Nino yang dapat berdampak pada musim kemarau berkepanjangan.
"Sebanyak 7 program unggulan GNPIP akan menjadi acuan ke depan. Selain 3 program unggulan GNPIP Jatim, besarnya peranan Jatim dalam pengembangan pesantren dapat mendukung optimalisasi ketahanan pangan strategis melalui pengembangan infrastruktur budi daya hortikultura berbasis teknologi," ujarnya.
Jaga Inflasi Jelang Ramadan, Jatim Perkuat Ketahanan Pangan
Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meluncurkan 3 program unggulan guna memperkuat upaya pengendalian inflasi dan ketahanan pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 jam yang lalu
Titik Tanggul Jebol Pemicu Banjir Ponorogo Terindentifikasi
15 jam yang lalu