Bisnis.com, MALANG - Universitas Brawijaya (UB) Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Melalui kolaborasi Fakultas MIPA dan Fakultas Peternakan, serta dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), UB menggelar rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat bertema "Implementasi Smart and Green Farming Berbasis IoT di SMK Pertanian Pembangunan Wiyata Bakti Sengkaling Kabupaten Malang dalam Rangka Mempersiapkan Lulusan Siap Kerja di Industri 4.0".
Salah satu rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pelatihan inovasi pengolahan hasil ternak. Sebanyak 50 peserta, terdiri dari siswa dan guru SMK, mengikuti pelatihan pembuatan dimsum siomay dan lumpia ayam dengan standar Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman mengenai Standar Nasional Indonesia (SNI) 7756 untuk produk siomay.
"Pelatihan ini merupakan upaya kami untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan vokasi," ujar Triswantoro Putro, Ketua pelaksana Kegiatan.
Triswantoro berharap dengan adanya pelatihan ini, siswa SMK dapat memiliki keterampilan yang siap pakai di dunia kerja dan mampu menciptakan produk-produk olahan hasil ternak yang berkualitas dan berdaya saing.
Dalam pelatihan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung dalam pembuatan dimsum siomay dan lumpia ayam. Mereka dibimbing langsung oleh dosen Fakultas Peternakan Ibu Ria Dewi Andriani, S.Pt., M.Sc., MP. yang memiliki kompetensi di bidang pengolahan pangan. Selain itu, peserta juga diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi dalam proses produksi pangan olahan.
"Kami sangat antusias mengikuti pelatihan ini," ujar Ibu Ir. Suci Rahayu Kepala Sekolah SMK PP Wiyata Bakti.
Suci Rahayu mengungkapkan Ilmu yang didapatkan sangat bermanfaat dan bisa diterapkan untuk mengembangkan usaha di bidang pengolahan hasil ternak.
Menuju Peternakan Cerdas
Pelatihan pengolahan hasil ternak ini merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang lebih besar. Selanjutnya, UB berencana memberikan pelatihan sekaligus hibah peralatan smart and green farming kepada SMK PP Wiyata Bakti.
"Teknologi Internet of Things (IoT) akan diterapkan dalam kegiatan peternakan di sekolah, sehingga siswa dapat belajar bagaimana mengelola peternakan secara lebih efisien dan berkelanjutan," jelas Triswantoro Putro.
Dengan adanya teknologi smart farming, diharapkan siswa dapat melakukan monitoring dan pengendalian terhadap berbagai aspek peternakan, seperti suhu, kelembaban, dan kadar gas ammonia di kendang secara real-time. Hal ini akan meningkatkan produktivitas peternakan dan kualitas hasil ternak.
Sinergi Pendidikan dan Industri
Kolaborasi antara UB, Kemendikbudristek, dan SMK PP Wiyata Bakti diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi model bagi lembaga pendidikan lainnya dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di era industri 4.0," pungkas Triswantoro.