Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Menteri Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso terpilih menjadi Ketua Paguyuban Pawitandirogo menggantikan Parni Hadi yang juga tokoh pers Indonesia.
Pawitandirogo adalah paguyuban warga Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun dan Ponorogo yang merantau ke luar daerah. Paguyuban ini kuat di kawasan Jabodetabek karena rutin menggelar acara, mulai silahturahmi hingga pertunjukan seni.
“Barusan [kepengurusan] Pawitandirogo diserahkan ke kami. Dari Pak Parni Hadi,” kata Susiwijono dalam sambutan merayakan penetapan Reog Ponorogo menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Unesco, Sabtu (11/1/2025).
Selain menjadi ketua Pawitandirogo, pria berusia 54 tahun ini dipercaya memimpin Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo). Susiwijono birokrat karir di pemerintahan.
Dia menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) lulus 1991. Kemudian lulus Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1997 dan menyelesaikan pendidikan Magister Ekonomi di Universitas Trisakti Jakarta 2017.
Sebelum menjabat sebagai Sesmenko Bidang Perekonomian pada 2018, dia menduduki posisi sebagai Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan (2015).
Baca Juga
Dia pernah menjabat Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai di Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Ditjen Bea dan Cukai, Kemenkeu (2012).
Selain itu, Susiwijono pernah menjabat Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai di Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai (2010).
Saat ini, Ia juga ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak Februari 2023.
Selama ini, Susiwijono aktif dalam menyuarakan dan mendorong Reog Ponorogo menjadi warisan budaya tak benda di Unesco. Akhirnya, keinginan itu terwujud pada pengujung tahun lalu.
“Dua tahun lalu sempat kegeser, jadinya Desember 2024. Agak terlambat dua tahun. Tapi kita tetap bersyukur telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda dari Unesco,” katanya.
Setelah terpilih menjadi ketua Pawitandirogo, dia bertekad untuk mendorong perekonomian kawasan Mataraman tersebut. Apalagi daerah itu telah ditetapkan menjadi masuk dalam program percepatan pembangunan.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Gerbang Kertasusila, Bromo Tengger Semeru dan Lingkar Selatan, kawasan Mataraman masuk dalam proyek Selingkat Wilis dan Jalur Lingkar Selatan (JLS).
Salah satu proyek mercusuar dalam proyek itu adalah pembangunan Monumen Reog Ponorogo yang berada di Sampung. Rencananya pembangunan monumen yang menelan dana Rp80 miliar itu akan dituntaskan pada tahun ini.