Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menganggarkan Rp1 triliun guna mendukung program makan bergizi gratis yang saat ini program tersebut mulai dilakukan uji coba oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/1/2025) mengatakan saat ini pihaknya menunggu petunjuk teknis terkait dengan pelaksanaan penggunaan anggaran dalam program tersebut.
"Pemkot dan DPRD Surabaya sudah menganggarkan Rp1 triliun, tapi masih menunggu petunjuk teknis seperti apa. Jadi kita akan dukung program makan bergizi gratis untuk anak-anak yang ada di Surabaya," katanya.
Ia mengatakan, jika petunjuk teknis anggaran program MBG untuk pemerintah daerah turun dipastikan bahwa Pemkot dan DPRD Surabaya telah siap menjalankan.
"Kalau nanti petunjuk teknis diminta menggunakan APBD dan itu digunakan untuk warga Surabaya, kita akan lakukan," katanya.
Ia berharap, program MBG tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kalori anak-anak. Tetapi juga dapat mendukung pergerakan ekonomi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca Juga
"Jadi sama-sama bergerak, UMKM bergerak, mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan juga mendukung makan bergizi untuk anak-anak," tuturnya.
Menurutnya, saat ini program MBG yang berjalan di Kota Surabaya masih dalam tahap uji coba oleh BGN. Ia berharap ketika Juknis anggaran program ini turun ke pemerintah daerah, itu bisa melibatkan UMKM setempat.
"Kami dengan DPRD berharap itu bisa dilakukan oleh UMKM Kota Surabaya. Karena saya yakin, pemerintah pusat dengan program makan gratis ini juga (bertujuan) menggerakkan masyarakat, menggerakkan UMKM, sehingga ekonomi kerakyatan juga akan tumbuh," katanya.
Tidak lupa, Eri mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan BGN yang telah menjalankan program MBG di Kota Pahlawan. Ia memastikan bahwa setiap program yang baru berjalan pastinya akan terus dilakukan evaluasi dan penyempurnaan.
"BGN sudah bergerak luar biasa, penyedia juga sudah bergerak luar biasa. Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Presiden dan BGN," katanya.