Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyemprotan Desinfektan di Pasar Sapi untuk Mencegah Penyebaran PMK

Satu per satu sapi yang hendak dijual di pasar hewan terbesar di Pamekasan ini disemprot desinfektan saat tiba di pasar itu.
Petugas melakukan penyemprotan di salah satu kandang sapi milik warga guna mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)./Antara-Pemkab Pamekasan.
Petugas melakukan penyemprotan di salah satu kandang sapi milik warga guna mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)./Antara-Pemkab Pamekasan.

Bisnis.com, PAMEKASAN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (14/1/2025) melakukan penyemprotan desinfektan di Pasar Sapi Keppo guna mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Penyemprotan desinfektan di pasar hewan kali ini merupakan yang pertama dan selanjutnya akan bergilir ke sejumlah pasar hewan lainnya yang ada di Pamekasan ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKPP Pemkab Pamekasan Indah Kurnia Sulistiorini.

Satu per satu sapi yang hendak dijual di pasar hewan terbesar di Pamekasan ini disemprot desinfektan saat tiba di pasar itu.

Sejumlah petugas juga melakukan pemeriksaan serta memberikan penjelasan kepada pemilik dan pedagang tentang jenis penyakit yang mewabah di Kabupaten Pamekasan itu.

"Intinya, kami meminta kepada para pedagang dan pemilik sapi agar segera menghubungi petugas jika ada sapi sakit," katanya.

Menurut data DKPP Pemkab Pamekasan, jumlah sapi milik warga yang dilaporkan terserang PMK sebanyak 404 ekor.

Dari jumlah itu, sebanyak 19 ekor sapi di antaranya mati akibat PMK.

Data sapi mati ini berdasarkan data terlapor, sedangkan jumlah yang mati, akan tetapi tidak dilaporkan diperkirakan lebih 19 ekor.

Sapi mati terbaru akibat PMK adalah milik Sahi (60) warga Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan pada 11 Januari 2025.

Selain di pasar sapi, penyemprotan desinfektan guna mencegah penyebaran PMK juga dilakukan petugas ke kandang-kandang milik warga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper