Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Tarik Potensi Minyak dan Gas Bumi Indonesia Masih Ada

Disiapkan lebih dari 60 blok migas disiapkan untuk 5 tahun ke depan, tahun 2024 akan segera dilakukan penawaran tahap kedua
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menandatangani Kontrak Kerjasama Wilayah Kerja Migas atau Production Sharing Contract (PSC) pada dua wilayah kerja di Sumatera dan Sulawesi dengan skema Cost Recovery, senin (14/10/2024)./Ist.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menandatangani Kontrak Kerjasama Wilayah Kerja Migas atau Production Sharing Contract (PSC) pada dua wilayah kerja di Sumatera dan Sulawesi dengan skema Cost Recovery, senin (14/10/2024)./Ist.

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Indonesia saat ini fokus pengembangan eksplorasi minyak dan gas di wilayah timur mencakup Buton, Timor, Seram, Aru dan Papua.

Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan saat ini ada 34 joint study eksplorasi yang menunjukkan potensi migas di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri.

"Kita telah sama-sama menyaksikan dua tandatangan kontrak tahun 2024 tahap 1, pemerintah terus menyiapkan blok migas yang baru. Lebih dari 60 blok migas disiapkan untuk 5 tahun ke depan, tahun 2024 akan segera dilakukan penawaran tahap kedua," ujar Dadan di hadapan 550 peserta Indonesia Exploration Forum (IEF) yang digelar di Surabaya, Senin (14/10/2024).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan penandatanganan Kontrak Kerjasama Wilayah Kerja Migas atau Production Sharing Contract (PSC) pada dua wilayah kerja di Sumatera dan Sulawesi dengan skema cost recovery.

Untuk Wilayah kerja Amanah ditandatangani oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama yaitu Direktur PT Medco Energi Amanah Amri Siahaan, Direktur Utama PT Sele Raya Sejati, Ham Eddy Tampi serta Direktur Kufpec Indonesia (Amanah) B.V, Tareq Ebrahim, sedangkan untuk Wilayah Kerja Melati ditandatangani oleh Direktur PT Pertamina Hulu Energi Sulawesi Melati Muhamad Arifin, Direktur SIEI Melati Limited Qin Shenggao dan Direktur Kufpec Indonesia (Melati) B.V Tareq Ebrahim.

Dadan Kusdiana menyampaikan pemerintah terus menyiapkan blok migas yang baru. "Tahun 2024 akan segera dilakukan penawaran tahap kedua setelah kabinet Pemerintahan yang baru terbentuk," jelasnya.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, menyampaikan bahwa dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional, SKK Migas telah merumuskan strategi utama, dengan fokus yang kuat pada eksplorasi sebagai strategi jangka panjang.

Dwi menyampaikan apresiasi kepada para explorationists SKK Migas maupun di kontraktor KKS karena dalam perjalanan lima tahun sudah melakukan cukup banyak pekerjaan dengan melakukan pengeboran 130 sumur eksplorasi, 11 study regional dan lebih dari 600 study G&G.

"SKK Migas dan KKKS sudah melakukan survei seismik 2D sepanjang sekitar 48.500 km, survei 3D seluas sekitar 10.000 km2 serta aktivitas 4 full tensor gradiometry seluas sekitar 250.000 km2. Ini adalah bukti kegiatan eksplorasi migas yang masif untuk menemukan cadangan baru," ujar Dwi.

Dalam 5 tahun terakhir banyak penemuan migas, termasuk giant discovery Geng North dan Layaran-1. Penemuan migas belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan dan diproduksikan. Selain itu, ada potensi cadangan yang tidak dikembangkan

"Saat ini SKK Migas sedang melakukan evaluasi terhadap idle fields, stranded POD dan undeveloped discoveries yang ada," tegas Dwi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Siaran pers
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper