Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Kualitas Sambungan Las, Guru Besar UB Perkenalkan Metode EMF

Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Material dan Manufaktur Universitas Brawijaya, Prof Sugiarto, memperkenalkan metode EMF untuk memperkuat sambungan las
Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Material dan Manufaktur dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya, Prof Sugiarto. Bisnis/Choirul Anam
Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Material dan Manufaktur dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya, Prof Sugiarto. Bisnis/Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG — Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Material dan Manufaktur dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB), Prof Sugiarto, memperkenalkan metode External Magnetic Flux (EMF) untuk memperkuat sambungan las dengan teknologi elektromagnetik.

Prof Sugiarto menyebut perlu pemanfaatan teknologi pembentukan elektromagnetik untuk meningkatkan kualitas sambungan las.

Sugiarto mengatakan teknologi pengelasan merupakan salah satu bidang ilmu yang penting dalam industri manufaktur dan konstruksi. Bidang ilmu ini telah dia tekuni sejak mengambil studi magister dan program doktor. 

"Sambungan las memiliki fleksibilitas yang tinggi sehingga masih menjadi primadona dalam bidang manufaktur dan konstruksi," ucap Prof Sugiarto dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar UB, Selasa (22/4/2025).

Menurutnya, banyak hal yang mungkin belum dipahami oleh pelaku pengelasan mulai dari welder, welding inspector sampai welding engineer terkait penyebab timbulnya berbagai cacat dan kegagalan dalam sambungan las.

Meskipun, lanjut Sugiarto, proses pengelasan tersebut sudah dirancang dan dilakukan sesuai prosedur. 

Teknologi EMF, kata dia, memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Keunggulan EMF dapat memperbesar gaya elektromagnetik tanpa memperbesar arus las dan masukan panas las.

Gaya elektromagnetik yang semakin besar menyebabkan gerakan logam las cair semakin cepat. 

"Memperbesar gaya elektromagnetik menyebabkan logam cair bergerak lebih cepat dan proses pengadukan logam las cair lebih efektif. Dampaknya suhu puncak semakin turun, laju pendinginan semakin turun, porositas dan cacat las semakin berkurang, struktur las semakin homogen, unmixed zone (UMZ) semakin sempit, kampuh las semakin sempit dan dalam serta kekuatan mekanik sambungan las meningkat," ujarnya. 

Keunggulan teknologi EMF lainnya, kata dia, yakni dapat menurunkan suhu las dan laju pendinginan serta memperbaiki kualitas sambungan.

Kelemahannya adalah teknologi EMF hanya efektif diaplikasikan pada logam feromagnetik dan memungkinkan terjadi pembelokan arah busur las. 

"Karena beberapa keunggulannya, saya mengusulkan agar penguasaan atas penggunaan teknologi bagi welder perlu dilakukan sebagai syarat kompetensinya," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper